Firman Tuhan: *Life Depends on the Father* [Hidup Begantung Pada Bapa] *Matius 6:11,* _"Berikanlah kami pada hari ini makan...
Firman Tuhan:
*Life Depends on the Father*
[Hidup Begantung Pada Bapa]
*Matius 6:11,* _"Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya"._
Ayat diatas merupakan bagian dari _Doa Bapa Kami,_ yang diajarkan oleh Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya. Dari ayat ini menekankan akan pentingnya meminta kepada Tuhan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita sehari-hari. Dari bahasa aslinya dapat diartikan sebagai berikut: kata _Τὸν ἄρτον (ton arton),_ artinya *roti,* bukan hanya roti sebagai makanan, tapi juga melambangkan kebutuhan hidup sehari-hari. Ada kata _ἡμῶν (hēmōn),_ berarti kami, yang mengacu pada komunitas orang percaya. Kemudian ada kata _τὸν ἐπιούσιον (ton epiousion),_ artinya adalah yang secukupnya/harian, ini mengacu pada kebutuhan yang cukup untuk hidup sehari-hari, bukan yang berlebihan. Lalu ada kata _δὸς (dos),_ berarti berikan, yang mengacu pada permohonan kepada Tuhan untuk memenuhi kebutuhan. Dan ada kata _ἡμῖν (hēmin),_ berarti kepada kami, hal ini mengacu pada komunitas orang percaya yang memohon kepada Tuhan. Serta ada kata _σήμερον (sēmeron),_ artinya hari ini, ini mengacu pada kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang, bukan di masa depan. Secara ringkas, artinya secara harfiah adalah _"berikanlah kepada kami roti kami yang secukupnya/harian hari ini"._ Namun, secara teologis artinya adalah, _"Tuhan, berikanlah kepada kami apa yang kami butuhkan untuk hidup sehari-hari, cukup untuk memenuhi kebutuhan kami, dan berikanlah itu kepada kami hari ini"._
Inti artinya ini menekankan pentingnya; mengakui ketergantungan kepada Tuhan, meminta kepada Tuhan dengan rendah hati, mengutamakan kebutuhan yang secukupnya, serta mempercayakan kebutuhan kepada Tuhan. Secara praktis ayat dapat diterapka n untuk kita: (1). *Mengakui ketergantungan kepada Tuhan,* berarti harus mengakui ketergantungan kita kepada-Nya dalam memenuhi kebutuhan hidup kita sehari-hari. (2). *Meminta kepada Tuhan dengan rendah hati,* dalam hal ini perlu meminta kepada Tuhan dengan rendah hati dan tidak dengan sombong atau percaya diri semata. Dan (3). *Mengutamakan kebutuhan yang secukupnya,* jadi harus mengutamakan kebutuhan yang secukupnya, bukan yang berlebihan atau untuk yang tidak perlu. Jadi kalimat ini merupakan satu bagian dalam doa Bapa Kami, atau permohonan itu diajarkan oleh Tuhan Yesus. Namun jikalau kita mau jujur dengan diri sendiri, maka sebenarnya sebagian besar kita ini adalah orang-orang yang sulit mengendalikan makanan yang kita makan, bukan ?
Sehingga bila kita coba merenungkannya, bukankah urusan sakit penyakit sebagian besar diakibatkan masalah yang berkaitan dengan makan-minum bukan ! Tentu pola makan yang tidak baik begitu adanya: asal enak, kita suka, kita makan, berlebih-lebihan juga. Mari kita evaluasi, apa saja yang kita makan dan minum, yang masuk ke dalam tubuh kita? Kata “berikankah …. yang secukupnya,” pada sisi lainnya mengajarkan untuk membatasi diri, jangan sampai berkelebih, atau kekenyangan berlebih atau rakus. Selain itu, permohonan ini juga, bukan hanya menekankan segi kesehatan; melainkan juga segi teologisnya, siapa Allah kita? Dia adalah Bapa, "pemelihara" setiap saat, setiap hari. Dimana ada kalimat, “berikanlah … hari ini,” bukan esok, bukan minggu depan, bulan depan, atau tahun depan. Allah Bapa kita adalah pemelihara hidup kita _“hari Ini"._ Tentu semua waktu yang ada di depan kita pasti melalui, _"hari Ini"._ Maka “hari Ini" sangat penting bagi kita, maka Tuhan Yesus mengajarkan untuk memperhatikan _“hari Ini”._ Dan segala kegagalan hidup kita, dimulai dari “hari Ini”. Maka dengan demikian, keberhasilan diri kita juga dimulai dengan _“hari Ini"._ Jadi kita diserukan oleh Tuhan Yesus untuk menjalani "hari Ini," dengan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Mari "hari Ini” untuk meminta kepada Tuhan untuk memenuhi segala kebutuhan kita secukupnya, tidak berkelebihan, karena hal tersebut belum tentu sehat ! Dan _"secukupnya”_ sebagai ukuran yang Tuhan berikan untuk kita jalani "hari ini". Mari kita memulai hari kita serta berjalan dengan Allah Bapa kita. Charles Spurgeon menyatakan, _"Kita harus mempercayakan kebutuhan kita kepada Tuhan, dan meminta kepada-Nya untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari. Dengan demikian, kita dapat hidup dengan lebih sederhana dan lebih bergantung pada Tuhan"._
*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*
Respon Terhadap Firman Tuhan Ini:
Hidup kita bergantung sepenuhnya pada Tuhan sebagai sumber kehidupan
Renungan 24-03-2025 dibuat oleh: Sintong P. Tandjung, Dari Gereja: Gsja cws
COMMENTS