Firman Tuhan: *Encouraging and Caring for One Another in Love* [Saling Mendorong Dan Memperhatikan Dalam Kasih] *Ibrani 10:24-25...
Firman Tuhan:
*Encouraging and Caring for One Another in Love*
[Saling Mendorong Dan Memperhatikan Dalam Kasih]
*Ibrani 10:24-25,* _"Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat"._
Jelas bahwa kehidupan Kristen tidak dimaksudkan untuk dijalani dalam kesendirian, namun dalam persekutuan dengan orang-orang percaya lainnya, sebab itulah perintah dari Ibrani 10:24-25. Jadi jikalau kita berharap untuk bertumbuh secara rohani dan bertahan dalam jangka panjang, kita membutuhkan saudara-saudari kita di dalam Kristus untuk memberikan dorongan. Karena penulis kitab Ibrani mengamati bahwa banyak pembacanya yang mengaku sebagai orang Kristen membuang kepercayaan mereka kepada Tuhan (Ibrani 10:35). Bahkan penganiayaan dan kesulitan mungkin telah membuat beberapa orang berhenti untuk bertemu bersama, tentu solusinya adalah dengan mulai bertemu bersama lagi. Maka persekutuan yang teratur dan nyata dalam kehidupan sehari-hari dengan orang Kristen lainnya merupakan komponen penting dari pertumbuhan dan ketekunan orang Kristen. Dan jika kita seperti penulis Ibrani, hidup dengan pengharapan bahwa hari kedatangan Kristus akan segera tiba, lalu kita akan memahami pentingnya saling menyemangati dalam perjalanan iman. Sebaliknya jika kita tidak lagi bertemu bersama, bagaimana mungkin kita dapat memberikan dukungan dan menerima dorongan?
Melalui kekayaan komunitas di antara orang-orang percaya pada abad pertama memberikan model yang layak bagi orang-orang Kristen saat ini. Juga orang-orang percaya mula-mula ini sangat setia berkumpul setiap hari di rumah-rumah mereka untuk mengajar, bersekutu, beribadah, makan, berbagi dalam Perjamuan Kudus, dan berdoa bersama (Kisah Para Rasul 2:42, 46). Selain berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil di rumah, kitab Kisah Para Rasul menegaskan bahwa jemaat mula-mula berkumpul dalam pertemuan-pertemuan yang lebih besar (Kisah Para Rasul 2:44). Sehingga komitmen mereka terhadap satu sama lain begitu mendalam sehingga mereka mengumpulkan sumber daya serta membagikan apa yang dimiliki kepada yang membutuhkan (Kisah Para Rasul 2:44-45).
Semangat saling mempertimbangkan dan bekerja sama meresapi gereja mula-mula: "Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama ... tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya" (Kisah Para Rasul 4:32-35). Berkumpul bersama bertujuan untuk saling memperhatikan satu sama lain adalah sikap yang umum di antara orang-orang percaya pada pertemuan-pertemuan mula-mula (1 Petrus 1:22; 1 Tesalonika 4:9). Intinya orang Kristen tidak boleh berhenti bertemu bersama karena kita membentuk satu keluarga-keluarga Allah, atau _"keluarga iman"_ (Efesus 2:19; 1 Timotius 3:15; Galatia 6:10). Tentu sebagai anggota keluarga Allah, orang-orang percaya harus menunjukkan kasih satu sama lain, keramahan, kelembutan, belas kasihan, dan kerendahan hati (Ibrani 13:1-2: Filipi 2:1-3). Kepada jemaat di Filipi, Paulus menyatakan, _"dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga"_ (Filipi 2:4). Tuhan memanggil orang-orang Kristen untuk saling memperhatikan saudara-saudarinya di dalam Kristus. Tentu bukan semata untuk kebaikan kita sendiri, tetapi untuk menguatkan dan membangun seluruh tubuh Kristus, sebagaimana Alkitab nyatakan, _"Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah"._ Ingatlah bahwa kita hanya dapat mencapai potensi penuh sebagai orang percaya ketika kita mengijinkan Tuhan mendewasakan kita melalui persekutuan di dalam tubuh-Nya, dengan Kristus sebagai kepala (Efesus 4:14-15).
Disisi lainnya, Paulus membandingkan gereja dengan tubuh manusia, dengan menyatakan, _"Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau"_ (1 Korintus 12:21). Setiap anggota tubuh Kristus, keluarga Allah sangat penting dan berharga adanya. Melalui Kristus, Tuhan mengumpulkan orang-orang percaya _"seperti batu-batu hidup"_ untuk _"pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus"_ dengan Yesus sebagai batu penjuru (1 Petrus 2:5-6). Sehingga hanya melalui hubungan yang otentik dengan orang-orang percaya lainnya, kita dapat menghidupi iman yang kita anut dan menjadi seperti yang telah Tuhan tetapkan bagi kita, ketika kita tidak menyerah untuk bertemu dengan orang-orang Kristen lainnya. Pernyataan, _"Menjelang hari Tuhan yang mendekat," maka penulis Ibrani mengingatkan bahwa anak-anak Tuhan untuk saling memperhatikan, saling mengasihi dan melakukan perbuatan baik. Serta jangan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita., dimana ibadah yang sejati merupakan persembahan hidup kita kepada Allah. Melalui relasi dekat dan akrab, yang mengenal kehendak-Nya dalam Firman-Nya serta melakukan-Nya.
Dan yang menjalin relasi yang dekat dan akrab, dalam keluarga, dalam ibadah, dalam bergereja, yang terjadi secara nyata ada _"ikatan yang erat"_ yang _saling mengingatkan dan mengasihi._ Persekutuan yang saling mengingatkan akan kelemahan maupun kekurangan, serta memberi pujian jika ada yang patut di puji. Adanya keterbatasan dan ketidakmampuan, kelebihan dan keberhasilan bisa dinyatakan. Biasanya kasih semakin dirasakan justru pada saat seorang sahabat mengingatkan. Dan kasih akan menolong perubahan karakter maupun sifat untuk belajar semakin serupa Tuhan Yesus. Jadi inilah realita ibadah yang sesungguhnya. Mari kita wujudkan nasehat Penulis Ibrani, Tuhan Yesus menolong kita semua. Maria Vasquez menyatakan, _"Tuhan adalah cinta, dan sebagai cinta murni, Dia selalu inklusif, dan saya percaya bahwa kita juga harus demikian"._
*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*
Respon Terhadap Firman Tuhan Ini:
Allah sudah menyatakan kasih-Nya bagi kita, maka kasih tersebut harus nyata dalam hidup kita.
Renungan 22-02-2025 dibuat oleh: Sintong P. Tandjung, Dari Gereja: Gsja Cws
COMMENTS