Firman Tuhan: *Abundance of Grace* [Kelimpahan Kasih Karunia] *2 Korintus 9:8,* _"Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasi...
Firman Tuhan:
*Abundance of Grace*
[Kelimpahan Kasih Karunia]
*2 Korintus 9:8,* _"Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan"._
Berdasarkan 2 Korintus 8:1-9:15, Rasul Paulus menyatakan tentang kasih karunia Allah dalam konteks pemberian yang murah hati. Dimana sebelumnya jemaat di Korintus telah berjanji untuk menolong jemaat di Yerusalem yang sedang mengalami kelaparan (Kisah Para Rasul 11:27-30; 1 Korintus 16:1-4; bd. 2 Korintus 9:5), namun mereka belum mengirimkan persembahan tersebut. Lalu Rasul Paulus menantang mereka untuk memberi dengan murah hati serta penuh sukacita (2 Korintus 9:6-7). Dan ia tahu bahwa ketika orang Kristen memberi dengan hati yang lapang dan tangan yang terbuka, maka Tuhan akan memberkati dengan berlimpah (2 Korintus 9:8). Rasul Paulus sendiri menggunakan peribahasa pertanian untuk menggambarkan maksudnya, _"Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga"_ (2 Korintus 9:6; bd. Amsal 11:24-25; 22:9). Ketika Paulus menerima bantuan keuangan dari jemaat di Filipi, ia menuliskan dorongan yang serupa, dinyatakan dalam Filipi 4:17-19. Realitanya terkadang kita bergumul untuk memberi, bahkan lebih bergumul untuk memberi dengan murah hati dan riang ketika kita memiliki kebutuhan yang mendesak. Kita barangkali berpikir bahwa kita harus mempertahankan apa yang kita miliki dan bukannya memberikannya. Namun Yesus sendiri mengajarkan, _"Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu"_ (Lukas 6:38).
Tuhan sebagai yang empunya tuaian menyediakan karunia bagi petani dan keluarganya untuk hidup, ditambah dengan persediaan benih untuk musim berikutnya dan bahkan lebih banyak lagi untuk memberi makan mereka yang membutuhkan. Maka dengan cara yang sama juga, Jehova Jireh, Allah penyedia kita, akan memberkati kita untuk memenuhi kebutuhan kita dan pasti akan ada yang tersisa untuk dibagikan kepada orang lain. Sehingga konsep bahwa Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia bagi kita bukanlah hal yang unik dalam Perjanjian Baru maupun Amsal. Dimana pada zaman nabi Maleakhi, umat-Nya telah berpaling dari Tuhan, merampok persepuluhan serta persembahan yang menjadi hak-Nya (Maleakhi 3:8-9). Maka melalui Nabi Maleakhi, Tuhan menantang umat-Nya untuk menguji Dia, _"Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan"_ (Maleakhi 3:10). Camkanlah, bahwa setiap orang Kristen adalah penerima kasih karunia Allah yang berlimpah dan menakjubkan yang dinyatakan melalui Yesus Kristus dalam karunia pengampunan serta penebusan-Nya yang luar biasa melalui darah-Nya (Roma 5:15). Jadi kemurahan hati-Nya dalam menunjukkan kasih karunia kepada orang-orang berdosa merupakan teladan bagi kita. Kasih karunia Allah yang dicurahkan kepada kita harus ditiru dalam kemurahan hati kita kepada orang lain. Oleh sebab kasih karunia Allah melimpah ruah tanpa batas dan tidak terukur, kita yang menerimanya harus menunjukkannya kepada orang lain tanpa batas dan tanpa kekikiran.
Tuhan menghendaki umat-Nya di setiap generasi untuk menjadi pemberi yang murah hati. Dia ingin anak-anak-Nya percaya bahwa _"Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia,_ dan Dia dengan berlimpah menyediakan semua yang kita butuhkan. Melalui Rasul Paulus telah membagikan pengalaman hidupnya bersama dengan Tuhan Yesus, yang telah memanggil dia menjadi rasul-Nya. Lalu pengalaman apa dan apa yang hamba-Nya alami? Tentu tidak lain, pengalaman bagaimana Allah memelihara hidupnya yang tidak pernah berkekurangan adanya. Rasul Paulus menyatakan bahwa _"Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia-Nya kepada kita semua,"_ dengan tujuan yakni hidup kita berkecukupan, tidak kekurangan, bahkan berkelebihan dalam kebajikan. Dan tentu kesemuanya ini akan membuat kita tidak perlu takut dan kuatir dalam menjalani hari-hari hidup kita. Bahkan ketika ada gejolak, krisis ekonomi, ada keresahan yang dialami seperti pada jaman sekarang ini, hendaklah kita tetap teguh atas penyertaan dan pemeliharaan-Nya. Percayalah bahwa Allah kita adalah Allah yang beserta juga sebagai pemelihara hidup kita, sebagaimana kesaksian atau pengalaman Rasul Paulus yang ditopang, dipelihara penuh oleh tangan kemurahan-Nya. Dan Tuhan Yesus juga sayang serta tetap memelihara dan mau memberkati kita semua. Tetaplah semangat dan jangan tawar hati atau jangan menyerah. Dallas Willard menyatakan, _"Kasih karunia bukan hanya tentang pengampunan, tetapi tentang kehidupan"._
*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*
Respon Terhadap Firman Tuhan Ini:
Kasih karunia Allah akan berlimpah serta ada reward terbaik, jika kita sungguh memahami makna hidup di dalam Kristus.
Renungan 06-02-2025 dibuat oleh: Sintong P. Tandjung, Dari Gereja: Gsja Cws
COMMENTS